forum-nouveaumonde.org – Diet vegan, yang sepenuhnya menghindari produk hewani, bisa jadi solusi bagi Anda yang mengalami intoleransi laktosa—kondisi ketika tubuh sulit mencerna laktosa dalam susu. Artikel ini disusun dengan pendekatan EEAT (Expertise, Authoritativeness, Trustworthiness) untuk memberikan panduan terpercaya berdasarkan sains dan pengalaman nyata, khususnya untuk pemula di Indonesia.
Mengapa Vegan untuk Intoleransi Laktosa?
Intoleransi laktosa memengaruhi 60-70% populasi Asia Tenggara, termasuk Indonesia, menurut studi di Journal of Gastroenterology (2022). Gejalanya—kembung, diare, atau kram perut—muncul usai konsumsi susu. Diet vegan menghilangkan semua produk susu, menggantinya dengan alternatif nabati seperti susu almond atau kedelai, yang bebas laktosa dan ramah pencernaan.
Langkah Memulai
Mulailah bertahap: ganti susu sapi dengan susu oat untuk kopi, atau yogurt hewani dengan yogurt kelapa. Fokus pada sumber protein nabati seperti tempe, tahu, dan kacang merah—makanan lokal yang mudah didapat. Pakar gizi Dr. Rina Agustina dari UI menyarankan konsumsi 5 porsi sayur dan buah sehari untuk nutrisi seimbang. Suplemen B12 mungkin diperlukan, karena tanaman tak menghasilkan vitamin ini.
Tips Sukses
Belanja di pasar tradisional untuk bahan segar, coba resep sederhana seperti soto vegan, dan konsultasikan ke dokter gizi jika gejala berlanjut. Diet ini tak hanya meredakan intoleransi, tapi juga menyehatkan jantung, kata studi Nutrients (2023).